Selasa, 26 Februari 2008

aku dan dirimu (Pelangi 101)

Hari masih begitu panas, disebelahku masih tampak teman2ku gelisah menunggu kepastian kapan bel akan dibunyikan karena hari ini waktunya pak eko mengajarkan PBO-Jeni ahc membayangkan saja aku sudah pusing bagimana jika nanti sudah di Lab. pasti hanya senyam-seyum karena tidak mengerti apa yang diomongkan.
Sampai lima belas menit berlalu belum juga ada tanda-tanda kalau kuliah akan dimulai, semua sekarang sudah tidak gelisah malah sudah berani memutar lagu dari hape karena yakin pak eko tidak datang, aku juga merasa lega sekarang sudah bisa tersenyum bahkan tertawa melihat tingkat konyol anak-anak kecil (menurut aku mereka masih kecil-kecil) makasudnya teman-teman kuliahku dengan status magang pada instasi ditunjuk. Bukan kecil sih sebenarnya wong mereka juga sudah pada punya kumis kok yang cowok, sedangkan yang cewek malah lebih seru lagi dengan celana ketat, kaos juga ketat membuat setiap orang yang melihatnya menelan ludah ahhhhh........ Sekarang yang Panas bukan hanya udara disekelilingku tetapi juga otakku sudah mulai panas? bosan juga begini terus lalu tiba-tiba upssss.... hapeku bunyi dan ada pesan singkat "lagi apa mas? habis ngampus langsung kesini ya! aku kangen" dari nomer hape yang sengaja tidak aku beri nama, tapi aku hafal diluar kepala nomor dan pemiliknya, ya dia adalah pacar tercintaku. "aku masih dikampus menunggu pak eko, emang kita mau kemana sih nanti?" jawabku.
"Aku pengen kita berduaan seharian tanpa ada yang ganggu, aku pengen bersamamu itu aja" balasnya, "kita kemana enaknya, aku belum hafal daerah sini?" jawabku "Gimana kalo kita ke hotel saja!", jawaban yang mengejutkan dan membuat seluruh otakku membayangkan hal-hal yang tidak-tidak, dengan penuh tanya dan prasangka aku mengutak-atik maksudnya apa sebenarnya, apakah dia benar-benar cinta mati dengan aku sampai mengajakku menginap dihotel? ahhhh semua pertanyaanku tidak terjawab dan akhirnya aku tidak perlu memikirkan jawaban dari setiap pertanyaan dari diriku sendiri, sudahlah abaikan saja semua pertanyaan tidak penting itu pikirku, buat apa aku mesti memikirkan hal aneh-aneh toh semua belum terjadi.
Kalau toh akhirnya setelah ini benar-benar terjadi dan dia meninggalkan aku, bukan aku juga yang rugi ngapain repot-repot mencari jawaban atas pertanyaanku aku terus membesarkan hatiku bahwa dia tidak akan pernah menyakiti dan menghianati aku setelah kami dari hotel.
Akhirnya kami menyusun rencana untuk ke hotel dan kami sepakat pada satu hotel,
Udara panas dan gerah lambat laun berangsur-angsur mulai redup oleh mendung, sekarang udara begitu sejuk. Aku memacu sepeda motorku menuju tempat kostnya sekitar sepuluh menit sudah sampai dan aku cukup misscall dia sebagai tanda bahwa aku sudah diluar dia sudah nongol dengan senyum khas, wajah tanpa make up penuh kesederhanaan Tuhan hatiku bergolak apakah orang sepolos dan sesederhana ini akan aku koyak kehidupannya dengan merampas sesuatu yang dipuja oleh setiap perawan, meski aku sendiri tidak yakin dia perawan. ahhh sudah lah gak usah mikir perawan aatu tidak ini kota Metropolis dengan pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua pikirku. Seandainya ijin orangtua juga tidak bakalan direstui kita pergi ke hotel aneh banget ya.....
Sepeda kembali aku starter melalu ke jalan raya gerimis mengiringi perjalanan ini, sepanjang perjalanan perencanaan menuju hotel kita susun dan akhirnya kita memutuskan untuk menginap di "Pelangi" tepat jam 12.00 kami check in dengan membayar 135.000 dapat kamar nomor 101, sesampainya disini aku jadi bingung mau ngapain. Jujur aku bingung banget aku apakan wanita didepanku ini, apakah aku perkosa saja dan membuangnya dari kehidupanku...
oh,,, tidak karena aku begitu mencintai, meyayangi dia tapi apakah dia juga merasakan hal sama seperti apa yang aku rasa.
Allah junjungan ku aku masih masih mengingatmu dalam keadaan berdua dengan dia.
Akhirnya semua berjalan sendiri mengalir seperti air, aku dan dia tidak melawan sama sekali dengan keadaan yang terjadi.....
Hari ini kita sukses melawati tanpa melakukan ML.....